PROSEDUR MENYELAM

Prosedur-prosedur dan

Standar-standar Kebijakan Selam

2019

 

Daftar Isi

1.0     PENDAHULUAN

1.1     DEFINISI MENYELAM

2.0     STANDAR KEGIATAN PENYELAM KEMUJAN

2.1     WAKTU BAWAH MAKSIMA

2.2     KEDALAMAN MAKSIMUM

2.3     KEBUTUHAN UDARA

2.4     TITIK PEMBERHENTIAN AMAN

2.5     INTERVAL PERMUKAAN

2.6     PENYELAMAN BERULANG (REPETITIVE DIVING)

2.8     MELEBIHI PAPARAN TEKANAN (OVER-PROFILING)

2.9     PENGAWASAN

2.10   KELAS-KELAS PELATIHAN PADI

2.11   SELURUH PENYELAMAN DAN SNORKEL YANG BUKAN PELATIHAN

3.0     PROSEDUR OPERASI PENYELAMAN PENYELAM KEMUJAN

3.1     PROSEDUR NAIK KAPAL DAN PENYELAMAN

3.2     PROSEDUR-PROSEDUR DARURAT

3.3     PROSEDUR-PROSEDUR PENYELAM YANG HILANG

3.4     PROSEDUR PENYELAM YANG TERLUKA

3,5     PROSEDUR KEMBALI KE KAPAL

4.0     PERSYARATAN PERLENGKAPAN SELAM

4.1     PELATIHAN SELAM PADI

4.2     PENYELAM SERTIFIKASI/STAFF ILMUWAN

5.0     PERSYARATAN KESELAMATAN YANG DIPERLUKAN

6.0     DEFINISI-DEFINISI PERAN-PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

6.1     MANAJER OPERASI PENYELAMAN

6.2     INSTRUKTUR SELAM

6.3     PEMIMPIN SELAM DAN DIVEMASTER

6.4     PENYELAM TERSERTIFIKASI DAN STAFF ILMIAH/ILMUWAN

7.0     ASURANSI

8.0     PROSEDUR DAN STANDAR KHUSUS PENYELAMAN MALAM

 

1. PENDAHULUAN

Menyelam di seluruh situs Kegiatan para penyelam kemujan berada di tempat terpencil dengan akses terbatas pada fasilitas dekompresi dan layanan gawat darurat. Untuk meminimalisir resiko tersebut, keamanan dinilai sebagai faktor utama yang penting dalam perencanaan selam sesi apapun itu, baik penyelaman ilmian serta penyelaman rekreasional. Standar minimal yang mengatur kebijakan ini adalah standar PADI dan prosedur umum untuk seluruh situs. Standard dan prosedur tersebut di beberapa situs lebih ketat karena mempertimbangkan jarak yang jauh dari layanan medis gawat darurat serta fasilitas hiperbarik.

 

Para manager operasi selam: penting agar diingat bahwa dokumen ini berisi prosedur dan standar keselamatan yang harus diikuti bagi para sukarelawan snorkeling dan juga situs Kegiatan para peselam Kemujan.

 

 

1.1 DEFINISI MENYELAM

Penyelaman perairan terbuka (Open Water Dive) didefinisikan dibawah 5m/15 kaki untuk jangka waktu berapapun. Pelatihan perairan terbatas (Confined Water Training) didefinisikan sebagai tidak menyelam dibawah 5m/15 kaki. Menyelam bawah laut (Deep Dive) didefinisikan berada dibawah 18m/60 kaki untuk jangka waktu berapapun.

 

Selam bebas (Free Diving) adalah bentuk khusus menyelam dan tidak dilakukan di situs Kegiatan para penyelam Kemujan.

 

Menyelam tanpa peralatan selam (Skin Diving) adalah kegiatan yang cocok bagi para relawan yang mengambil kelas Ekologi Karang dengan snorkeling. Para Divemaster diperbolehkan untuk menempatkan para snorkel pada kelas Peselam tanpa perlatan selam PADI secara independen dari seorang instruktur PADI. Oleh karena itu, para snorkeler hendaknya menyelesaikan kelas tersebut yang sangat penting sebelum praktek kerja yang berurusan dalam lingkum kelas Ekologi Karang atau sebelum memasuki perairan jika kelas ekologi karang tersebut tidak dijalankan.

 

 

2. STANDAR KEGIATAN PENYELAM KEMUJAN

Standar berikut dapat diterapkan untuk seluruh kegiatan selam yang dilakukan dengan Kegiatan-Kegiatan para penyelam Kemujan.

 

 

2.1 WAKTU BAWAH MAKSIMAL

Waktu menyelam dari permukaan ke permukaan maksimal untuk menyelam di perairan terbuka adalah 50 menit. Waktu tersebut memungkinkan 2 menit naik ke tempat yang aman, minimal 3 menit (lebih baik 5 menit) agar berhenti di tempat yang aman dan 1 menit untuk naik ke permukaan.

 

Praktek tersebut lebih sederhana daripada PADI RDP karena sifatnya yang terpencil dan memastikan para penyelam yang belum berpengalaman yang mungkin butuh usaha ekstra agar sampai ke titik pemberhentian aman yang setidaknya akan mampu memenuhi persyaratan RDP 3 menit pada kedalaman 5 meter. Oleh karena itu, waktu selam maksimum 50 menit yang setara dengan 44 menit waktu bawah.Tidak ada waktu selam maksimum bagi 3 kelompok tekanan NDL pada tabel RDP atau 5 menit NDL pada computer. Satu pengecualian adalah ketika menyelam dengan definisi confined dive (selam terbatas), saat batas waktu bawahnya tidak terbatas.

 

Profil (Paparan Tekanan) tambahan dapat digunakan selama Pelatihan Perairan Terbuka PADI. Profil (Paparan Tekanan) tersebut memiliki waktu perpanjangan antar permukaan selama 60 menit. Waktu tersebut memungkinkan 2 menit naik ke titik aman, 3 menit di titik aman dan 1 menit menuju permukaan. Oleh karena itu, waktu maksimum menyelamnya 60 menit yang setara denan 54 menit waktu bawah. Hal tersebut memungkinkan tambahan waktu bawah untuk menyelesaikan pelatihan selama Latihan Perairan Terbuka dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan selam lainnya. Lihat dibawah ini kedalaman maksimum yang membatasi sesuai dengan profil (Paparan Tekanan) khusus ini.

 

 

2.2 KEDALAMAN MAKSIMUM

Kedalaman maksimum untuk Penyelam Scuba PADI adalah 12m. Bagi para penyelam Perairan Terbuka, kedalaman maksimum adalah 18m/60 kaki. Kecuali, saat Menyelam Laut Dalam Lanjutan Perarian Terbuka saat kedalaman maksimum ditambahkan menjadi 30m/100 kaki. Kedalaman maksimum untuk menyelam terbatas (Confined Dive) adalah 5m; apapun yang dibawah kedalaman ini harus dikelompokkan sebagai Menyelam Perairan Terbuka.

 

Dengan dasar profil (Paparan Tekanan) tersebut bagi waktu perpanjangan selam Perarian Terbuka PADi yang dimaksud di atas (lihat 2.1), kedalaman maksimum untuk kegiatan selam tersebut adalah 10m/33 kaki. Kegiatan selam tersebut harus disetujui oleh Manajer Kegiatan Selam karena hanya dapat digunakan di saat-saat dimana tidak memiliki dampak yang mengganggu jadwal selam lainnya.

 

 

2.3 KEBUTUHAN UDARA

Seluruh penyelam yang memasuki perairan terbuka untuk menyelam terbuka harus memiliki tekanan awal yang lengkap, 50 menit selam menuju kedalaman 18m, dan staff penyelam diharap memeriksa tekanan awal seluruh penyelam dibawah pengawasan mereka sebelum memasuki perairan. Tekanan awal minimal optimum kita adalah 180 bar atau 2700 psi. para penyelam harus memberitahu penyelam professional mereka saat mereka mencapai 100 bar atau 1450 psi dan harus mulai naik dengan minimal 70 bar atau 1050 psi. Seluruh penyelam baik yang menyelam terbatas maupun terbuka harus berada di permukaan dengan kondisi tekanan tidak kurang dari 50 bar atau 900 psi. Sedangkan para Professional PADI akan mengawasi konsumsi udara dimanapun memungkinkan, seluruh penyelam yang terkualifikasi tersebut hendaknya bertanggungjawab mengawasi konsumsi udara mereka sendiri dan berkomunikasi dengan para pemimpin selam saat dibutuhkan.

 

 

2.4 TITIK PEMBERHENTIAN AMAN

Titik pemberhentian aman di kedalaman 5 meter untuk waktu minimal 3 menit (lebih baik 5 menit) harus dilakukan sebelum menuju permukaan dari seluruh kegiatan selam terbuka. Pengecualian-pengecualiannya antara lain adalah prosedur saat ada penyelam yang hilang dan panggilan darurat yang disebutkan di prosedur darurat.

 

 

2.5 INTERVAL PERMUKAAN

Interval permukaan yang memastikan seluruh penyelam memasuki air dengan kelompok tekanan A (berdasarkan PADI RDP) dan harus ditaati kapanpun. Saat mungkin, interval permukaan 3-jam boleh diterapkan, yang menjamin akhir kelompok tekan A tersebut.

 

 

2.6 PENYELAMAN BERULANG (REPETITIVE DIVING)

Jumlah maksimal penyelaman perairan terbuka adalah 4 kali setiap harinya bagi para Professional PADi dan staff peneliti atau ilmuan dengan persetujuan Manajer kegiatan selam, dan 2 kali penyelaman sehari bagi para siswa dan relawan dengan pengecualian saat kelas tambahan (sebagai contoh PADI AOW) yang dipimpin oleh seorang instruktur; yang diketahui oleh Manajer Kegiatan Penyelaman. Jumlah maksimum hari penyelaman berurutan adalah 6. Setelah itu, waktu istirahat 24 jam (compulsory 24 hour de-gas period) harus dilakukan.

 

 

2.7 TERBANG SETELAH MENYELAM (FLYING AFTER DIVING)

Peraturan flying after diving para penyelam Kemujan sesuai dengan rekomendasi PADi yang menyatakan sebagai berikut:

  • Penyelaman sekali – dengan interval terbang minimum setelah selesai menyelam (sampai di permukaan) disarankan 12 jam.
  • Penyelaman berulang atau/penyelaman berhari-hari – dengan interval terbang minimum setelah selesai menyelam (sampai di permukaan) disarankan 18 jam.

 

 

2.8 MELEBIHI PAPARAN TEKANAN (OVER-PROFILING)

Jika seorang penyelam melebihi paparan tekanan, maka mereka harus memperbaiki kedalaman mereka dan meneruskan penyelamannya. Mereka kemudian akan mendapatkan peringatan lisan oleh Manajer Kegiatan Penyelaman. Hal tersebut bisa berdampak hilangnya rencana penyelaman berikutnya sesuai dengan kewenangan Manajer Kegiatan Penyelaman.

 

Peringatan saat melebihi paparan tekanan merupakan kewenangan Manajer Kegiatan Penyelaman, namun jika terus berlanjut dapat berakibat dikembalikannya kembali penyelam tersebut ke area pelatihan awal seperti peforma daya apung untuk memastikan keahlian selam mereka sesuai standart.

 

Pada kasus yang parah melebihitekanan, seorang bisa dibatalkan sesuai dengan kewenagnan pemimpin selam, dimana pasangan selamnya harus membatalkan penyelamannya dengan naik ke tempat yang aman tidak lebih dari 18 meter per menit hingga kedalaman 5 meter dan berhenti sejenak 5 menit di titik aman sebelum naik ke permukaan. Tidak boleh ada penyelaman di kelompok tekanan 3 NDL di tabel RDP atau 5 menit di NDL computer.

 

 

2.9 PENGAWASAN

Setidaknya satu anggota staff penyelam (Professional PADI atau setara) harus hadir di tempat dimana para siswa atau staff turut serta di kegiatan air tersebut.

 

Standar kegiatan selam para penyelam Kemujan lebih sederhana daripada yang di PADI.  Kemi telah mengatur standar kami untuk memasukkan siswa: perbandingan staff yang dapat dilakukan bagi organisasi yang bekerjasama dengan kami dan kondisi dimana kami menyelam.

 

Di tempat yang layak, tambahan seorang penyelam professional akan ditempatkan untuk menangani gangguan kesehatan apapun yang tidak diharapkan yang ada di kelompok professional kami. Jika, kiranya, ada kejadian yang tidak diharapkan muncul, para Penyelam Kemujan boleh kembali menggunakan standar PADI pada penyelaman yang mereka awasi. Hal tersebut merupakan keputusan yang dibuat oleh perwakilan Para Penyelam Kemujan di lokasi tersebut berdasarkan saran Manajer Kegiatan Selam.

 

 

2.10 KELAS-KELAS PELATIHAN PADI

Seluruh kelas pelatihan padi yang ada di perariran diawasi oleh instruktur PADI yang terkualifikasi dan terdaftard. Di saat ada lima atau lebih siswa, instruktur harus dibantu oleh seorang Divemaster PADI. Untuk 4 orang siswa atau kurang dari jumlah tersebut boleh tidak menggunakan Divemaster. Rasio maksimum adalah 8 siswa untuk setiap instruktur ditambah dengan pasangannya, seorang Divemaster. Rasio maksimum 4 siswa ketika hanya ada seorang instruktur yang ada. Rasio-rasio maksimum tersebut boleh dikurangi berdasarkan tempat dan kondisinya.

 

 

2.11 SELURUH PENYELAMAN DAN SNORKEL YANG BUKAN PELATIHAN

Seluruh penyelaman, snorkel dan kegiatan-kegiatan di dalam air dipimpin dan diawasi oleh seorang penyelam professional. Rasio maksimum untuk pengawasan dalam air adalah 6 relawan: seorang penyelam professional.

 

Tergantung keadaan, para penyelam professional boleh memilih keluar dari pengawasan dalam air tersebut sebagai bentuk paling effektif mengawasi para snorkel, sebagai contoh, boleh di tepian pantai atau di atas perahu. Hal tersebut harus disetujui oleh Manajer Operasi Penyelaman.

 

Seluruh penyelam dan snorkel yang tersertifikasi harus berpasangan setiap waktu selama kegiatan di air, seluruh pasangan harus saling berdekatan dan berkomunikasi setiap waktu. Para regu yang terdiri dari snorkeler di area dimana ada lalu lintas perahu harus membawa pelampung permukaan bertanda (SMB/Surface Marker Buoy) bersamanya sehingga mereka terlihat jelas.

 

Para penyelam perofesional boleh menyelam dalam kelompok berjumlah tiga anggota sesuai dengan peraturan PADI. Tidak boleh ada penyelam yang menyelam sendiri (Solo Dive).

 

Baik peserta pelatihan divemaster atau staff ilmuan yang berkerja sama tidak ada yang diikutsertakan sebagai siswa di rasio pengawasan. Peseta pelatihan Divemaster tidak boleh digunakan sebagai professional PADI dalam rasio tersebut kapanpun juga. Namun, jika seorang anggota staff ilmian mengumpulkan datanya sendiri, dan juga merupakan seorang professional PADI yang diperbaruhi, memiliki tiga siswa atau kurang yang ada di pengawasan langsung mereka, mereka boleh bertindak baik sebagai ilmuan dan professional PADI di keadaan tersebut.

 

 

3.  PROSEDUR OPERASI PENYELAMAN PENYELAM KEMUJAN

Seluruh penyelaman dengan operasi penyelam Kemujan dilakukan dalam standar operasi penyelaman penyelam Kemujan yang dinyatakan diatas dan harus sesuai dengan standar dan prosedur PADI. Dimana menyelam selain batasan rekreasional bertempat di situs ekspedisi operasi penyelam Kemujan, hal tersebut dibatasi bagi penyelam yang terkualifikasi yang bukan merupakan relawan penyelam Kemujan, dan yang menerima tanggungjawab selama kegiatan-kegiatan tersebut. Seluruh penyelam yang ikut serta dalam kegiatan tersebut membutuhkan jaminan penyemanan mereka sendiri yang sesuai dan penilaian resiko, serta penyelaman non-rekreasional berlangsung sesuai kewenangan Manajer Operasi Penyelaman dan Manajemen Senior Situs. Para penyelam Kemujan menyediakan bantuan logistic dan di tempat saja.

 

 

3.1 PROSEDUR NAIK KAPAL DAN PENYELAMAN

Merupakan tanggungjawab pemimpin kapal untuk menyelesaikan jadwal tugas sebelum keberangkatan. Tanggal, waktu keberangkatan, tempat dan nama seluruh penyelam dan snorkeler yang ada di kapal, bersama dengan tekanan udara awal mereka yang harus dicatat di jadwal; jadwal tersebut harus diserahkan ke basecamp penyelaman (seperti orang dan perbandingan tugasnya) atau kapal dimana kegiatan penyelaman tersebut berlangsung dari kapal hunian atau satu hari wisata.

 

Saat di kapal, pemimpin kapal harus memastikan perlengkapan keamanan yang dibutuhkan telah siap dan seluruh penyelam memiliki perlengkapan keselamatan yang dibutuhkan. Pemimpin kapal atau kapten kapal harus memastikan komunikasi bekerja dengan basecamp atau pihak local yang bertanggungjawab berlangsung baik (seperti melakukan uji radio awal sebelum meninggalkan tempat).

 

Saat sampai di tempat penyelaman, kapten kapal hendaknya membuat penilaian visual dari tempat yang hendak diselami tersebut. Kapten kapal akan memberikan informasi kepada para penyelam tentang ciri khas utama situs selam tersebut, bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, durasi dan profil selam (kedalaman maksimal; waktu selam maksimal; tempat henti aman; tekanan minimal tanki untuk kembali; tanda kembali dan tanda-tanda lain di dalam air).

 

Sebelum para penyelam memasuki air, uji komunikasi kedua dilakukan dengan mengkonfirmasi kontak basecamp. Di situs-situs dimana sinyal telpon seluler ada di situs-situs penyelaman, uji bateri dan sinyal dinilai cukup, namun dimana komunikasi radio digunakan, uji komunikasi penuh harus dilakukan.

 

Jika situs selam yang dipilih tidak cocok untuk menyelam saat itu (seperti arus kuat, angin tinggi), pemimpin penyelam akan membatalkan kegiatan penyelamannya di situs tersebut dan lanjut ke situs alternative lainnya setelah memberi informasi basecamp tentang perubahan rencana tersebut. Kapten kapal kemudian akan menunjuk beberapa pasangan, memastikan setiap pasangan telah mengecek pasangannya, dan memastikan rincian tekanan udara setiap penyelam sebelum dimasukkan di jadwal pembagian tugas kapal.

 

Selama periode saat para penyelam berada dibawah air, pemantau kapal harus tetap siaga dan memperhatikan permukaan laut bagi para penyelam.

 

Para penyelam naik perlahan keadas dari setiap selaman. Rata-rata naiknya untuk seluruh penyelam adalah sesuai rata-rata standar PADI atau maksimal 18m per menit. Naik ke permukaan harus mulai setelah menyelesaikan urutan pemberhentian di kedalaman 5 meter. Jika seorang penyelam gagal kembali ke daerah sekitar kapal saat naik, pelampung SMB digunakan saat di pemberhentian untuk memungkinkan kapal menemukan lokasi penyelam sebelum menuju permukaan.

 

Pengemudi kapal akan membantu para penyelam menaiki kapal setelah berada di permukaan.

 

Setelah seluruh penyelam di atas kapal, pemimpin penyelam harus mencatat tekanan udara yang tersisa, kedalaman maksimum dan waktu selam maksimum untuk setiap penyelam dan mencatat informasi pada jadwal tugas. Saat kembali ke markas, tugas tersebut diserahkan ke ruang radio agar informasinya ditulis di kertas salinan.

 

3.2 PROSEDUR-PROSEDUR DARURAT

Seluruh staff dijelaskan tentang prosedur-prosedur darurat. Salinan penilian-penilaian resiko operasi penyelam Kemujan, rencana-rencana tindakan darurat dan prosedur evakuasi harus disediakan kepada staff selama musim tersebut.

 

 

3.3 PROSEDUR-PROSEDUR PENYELAM YANG HILANG

Silahkan merujuk ke rencana-rencana panggilan darurat – penyelam dan snorkeler yang hilang. Jika seorang penyelam kehilangan pandangannya terhadap pasangannya, mereka harus tetap berada ditempat dia berada dan mencarinya dengan tidak melebihi satu menit di area tersebut sebelum naik ke permukaan di rata-rata aman (maksimum 18m per menit) mengabaikan tempat henti hanya jika mereka telah mengikuti standar operasi selam penyelam Kemujan. Penyelam harus kembali dengan pasangannya di permukaan. Jika penyelam telah menyelam di luar profil yang direkomendasikan, mereka harus menyelesaikan hentian keselamatan yang diperlukan sesuai dengan jadwal Perencana Selam Rekreasional PADI atau eRDP ML. jika penyelam tidak mampu menemukan lokasi pasangan mereka, mereka harus menggunakan tanda sesegera mungkin ke kapal yang akan memanggil seluruh penyelam dan snorkeler dari air (menggunakan metode yang dijelaskan dibawah ini) dan memulai prosedur penyelam hilang yang dijelaskan di rencana panggilan – penyelam atau snorkeler hilang.

 

 

3.4 PROSEDUR PENYELAM YANG TERLUKA

Para penyelam yang terluka dibawa ke permukaan di rata-rata naik aman 18m per menit. Jika mereka telah menyelam sesuai dengan standar operasi penyelam Kemujan maka tempat hentian tersebut dapat diabaikan, baik korban, atau yang menolong, yang telah menyelam di luar profil harus menyelesaikan pemberhentian keselamatan sesuai dengan peraturan RDP asalkan rata-rata luka mereka yang mengikuti ke titik henti keselamatan tidak mengakibatkan resiko tambahan. Saat mencapai permukaan, penyelam penolong memberi tanda ke kapal penyelam dengan menggunakan tanda visual atau bunyi keselamatan.

 

 

3.5 PROSEDUR KEMBALI KE KAPAL

Jika kapanpun selama penyelaman, kapal perlu memanggil seluruh penyelam dan snorkeler, sistem panggilan akan berupa 3 putaran mesin yang diikuti oleh jeda dan tiga putaran lainnya atau membenturkan logam ke logam, mereka harus naik dengan rata-rata keselamatan 18m per menit dan melepaskan pelampung SMB di kedalaman 5m. jika kegiatan selam tersebut telah mengikuti standar selam air terbuka PADI, mereka harus mengabaikan hentikan keselamatan dan kembali langsung ke permukaan. Jika penyelam telah menyelam di luar profil, mereka harus menyelesaikan hentian keselamatan mereka seperti yang dianjurkan oleh RDP.

 

 

4. PERSYARATAN PERLENGKAPAN SELAM

 

4.1 PELATIHAN SELAM PADI

Seluruh siswa yang mengambil bagian di pelatihan selam PADI harus memiliki seluruh perlengkapan dan bahan yang diperlukan seperti yang dicantumkan di dalam standar PADI. Seluruh professional PADI yang mengajar/membantu di pelatihan PADI harus memiliki bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan seperti yang tercantum di standar kursus.

 

 

4.2 PENYELAM SERTIFIKASI/STAFF ILMUWAN

Seluruh penyelam yang tersertifikasi bertanggungjawab atas penyelaman dengan standar operasi Penyelaman Kemujan yang oleh karenanya harus memiliki piranti pengawasan berikut:

  1. Pengukur Kedalaman
  2. Pengukur Tekanan Selam (SPG)
  3. Piranti waktu (compulsory)

Baik computer dan kompas selam direkomendasikan, namun operasi para penyelam Kemujan tidak menggunakannya sebagai piranti tambahan sebagaimana seluruh penyelam tersertifikasi lakukan yang menyelam dengan penyelam professional.

 

Seluruh penyelam dan snorkeler harus menggunakan pelindung yang sesuai dari suhu dan lingkungan, hal tesrebut sering bergantung pada situs dimana biasanya baju selam panjang lebih cocok; baju selam panjang merupakan tambahan di kedua situs Indonesian kami.

 

Seluruh professional selam harus membawa satu piranti penanda keselamatan bunyi (peluit) dan satu visual (pelampung penanda permukaan, SMB). Direkomendasikan bahwa penyelam tersertifikasi menyelam dengan seorang professional yang hendaknya memiliki pirnati penanda bunyi dan visual.

 

Kelompok-kelompok snorkeler harus selalu membawa SMB untuk menandai keberadaannya pada lalu lintas kapal. Harus ada setidaknya minimal 1 SMB untuk setiap 6 snorkeler. Kelompok-kelompok tersebut hendaknya dibagi kedalam beberapa pasangan, dan seluruh orang harus berada pada jarak 5 meter satu sama lain dan 5 meter dari SMB.

 

 

5. PERSYARATAN KESELAMATAN YANG DIPERLUKAN

Di kasus penyelaman pantai, perlengkapan keselamatan harus mudah diakses saat keadaan darurat. Prosedur darurat situs tertentu harus dijelaskan kepada setiap professional selam sebelum kegiatan air dari pantai dan harus dipastikan bahwa para professionalnya tersebut bahagia dengan bagaimana menggunakan perlengkapan jika situasi tersebut muncul. Perlengkapan yang tersedia di setiap tempat harus terdiri setidaknya:

 

  1. Perlengkapan oksigen yang cocok untuk pasien yang tidak susah napas dan susah napas dengan suplai oksigen yang cukup untuk kembali ke situs.
  2. Pertolongan pertama termasuk termos air panas dan cuka untuk menanggulangi luka akibat organisme laut.

Setiap kapal menyelam harus memiliki peralatan berikut di papan tulis. Ini adalah tanggung jawab pemimpin menyelam untuk memeriksa semua peralatan di kapal sebelum setiap menyelam. Itu juga merupakan tanggung jawab manajer operasi menyelam untuk secara teratur memeriksa semua peralatan dalam keadaan baik.

 

  1. Kit oksigen cocok untuk bernapas dan non-bernapas pasien dengan pasokan oksigen yang cukup untuk kembali ke situs.
  2. Kit pertolongan pertama termasuk termos air panas dan cuka untuk berurusan dengan cedera organisme laut.
  3. Sebuah perangkat pengapungan / kehidupan cincin.
  4. Sebuah radio untuk kontak ke dasar dan kapal menyelam lainnya.
  5. Sebuah sepenuhnya selesai menyelam daftar merinci semua relawan, mahasiswa dan staf di perahu.

 

 

6.  DEFINISI-DEFINISI PERAN-PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

 

6.1 MANAJER OPERASI PENYELAMAN

Merupakan tanggungjawab manajer operasi penyelaman untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan penyelaman dan kegiatan-kegiatan di perairan terjadwal dan terencana memastikan rasio para staff sesuai dengan persyaratan PADI dan Operasi Penyelam Kemujan.

  • Memastikan bahwa berkas-berkas catatan siswa secara akurat dilengkapi dan disimpan untuk seluruh siswa penyelam.
  • Memastikan bahwa segala macam bentuk PADI untuk siswa penyelam; penyelam tersertifikasi dan professional PADI benar-benar terlengkapi sebelum kegiatan di perairan.
  • Manajer Operasi Penyelaman harus memastikan bahwa kursus pelatihan PADI sesuai dengan persyaratan PADI.
  • Memastikan bahwa penyelaman non-pelatihan, snorkelere dan kegiatan perairan lainnya sesuai dengan standar operasi penyelam Kemujan.
  • Lembaran salinan seluruh tugas penyelaman harus diulas, dan catatannya harus disimpan.
  • Seluruh professional penyelam, siswa, dan relawan serta pengunjung harus diberi penjelasan tentang standar operasi selam penyelam Kemujan sebelum kegiatan di perairan.
  • Memastikan seluruh penyelam, termasuk professional PADI mengikuti pengecekan penyelaman sebelum keigatan selam lainnya. Pengecualian bagi para siswa perairan terbuka PADI.
  • Mengawasi perawatan dan penanganan seluruh perlengkapan selam termasuk kapal, kompresi, perlengkapan selamdan perlengkapan keselamatan.

 

 

6.2 INSTRUKTUR SELAM

  • Merupakan tugas seorang instruktur selam untuk melaksanakan pelatihan penyelaman seperti yang diperlukan bagi mereka oleh manajer operasi penyelaman.
  • Merupakan tanggungjawab instruktur selam untuk memastikan seluruh pelatihan dilakukan sesuai dengan standar operasi penyelam Kemujan dan PADI.
  • Memastikan berkas catatan siswa dilengkapi secara akurat dan disimpan untuk semua siswa penyelam.
  • Memastikan bahwa seluruh formulir PADI dilengkapi dengan benar sebelum melakukan kegiatan di perairan dan seluruh siswa telah memenuhi persyaratan kursus. Tugas dan tanggungjawab lainnya seperti yang dicantumkan di kontrak perorangan.

 

 

6.3 PEMIMPIN SELAM DAN DIVEMASTER

Para pemimpin selam didefinisikan sebagai Divemaster PADI atau diatasnya, atau dalam hal staff di Kuba, merupakan seorang agencsi alternative yang menguatkan PADI (seperti, namun tidak terbatas pada: SSI Dive Leader, ACUC Divemaster, Bintang Empat CMAS atau diatasnya), yang telah ditunjuk untuk memimpin dan mengawasi kegiatan perairan. Peran mereka adalah sebagai berikut:

  • Memastikan seluruh penyelaman dilakukan sesuai dengan standar operasi penyelaman penyelam Kemujan dan prosedur serta standar PADI.
  • Memiliki pengetahuan rencana tindakan darurat operasi penyelam Kemujan (EAP’s).
  • Merencanakan penyelaman atau kegiatan snorkel seperti yang diarahkan oleh Manajer Operasi Penyelaman, termasuk menunjuk pasangan selam.
  • Memberi penjelasan ringkas kepada seluruh penyelam dan snorkeler sebelum kegiatan di perairan.
  • Memastikan bahwa cek pasangan selam dilakukan dan setiap penyelam membawa perlengkapan keselamatan yang dibutuhkan.
  • Memastikan bahwa seluruh prosedur selam terpenuhi termasuk terlengkapinya formulir tugas selam, cek radio, dll.Ketika mengawasi, kapal penyelam dan snorkel memastikan tersedianya seluruh perlengkapan keselamatan dan medis.
  • Merupakan tanggungjawab ketua penyelaman untuk menjalankan seluruh tugas tersebut, yang diperlukan bagi mereka oleh manajer operasi penyelaman dan kontrak individual mereka.

 

 

6.4 PENYELAM TERSERTIFIKASI DAN STAFF ILMIAH/ILMUWAN

Merupakan tanggungjawab bagi seluruh penyelam tersertifikasi untuk memastikan mereka mengikuti seluruh standar dan prosedur operasi selam penyelam Kemujam dan seluruh penyelam mengikuti standar PADI.

 

Penyelam tersertifikasi harus mendengarkan dengan seksama saat pemberian informasi singkat kegiatan penyelaman dan mengikuti instruksi pemimpin penyelaman.

 

Para penyelam tersertifikasi harus sadar akan prosedur daruart dan sistem panggilan kembali.

 

Seluruh penyelam harus melakukan cek pasangan selam sebelum menyelam.

 

Merupakan tanggungjawab seluruh penyelam untuk memastikan perlengkapan mereka bekerja dengan benar dan mereka memiliki semua perlengkapan keselamatan yang dibutuhkan.

 

 

7. ASURANSI

Seluruh professional selam memiliki kewajiban asuransi professional yang disyaratkan oleh PADI dan dicantumkan di kontrak operasi penyelaman penyelam Kemujan. Bagi seluruh siswa, relawan dan staff ilmuwan, kegiatan penyelaman dilindungi oleh kebijakan asuransi operasi penyelaman Kemujan jika dilakukan sesuai dengan standar operasi penyelaman penyelam Kemujan.

 

 

8.  PROSEDUR DAN STANDAR KHUSUS PENYELAMAN MALAM

Peneyalaman malam dilakukan hanya oleh penyalam terlatih atau diatasnya. Pengecualian saat kegiatan penyelaman malam dilengkapi sebagai bagian dari kursus terlatih perarian terbuka atau sebagai petualangan penyelaman perorangan sesuai standar PADI.

 

Profil:

Kedalaman maksimum untuk penyelaman malam adalah 14 meter. Waktu selam maksimum tetap 50 menit termasuk 5 menit hentian keselamatan di kedalaman 5 meter seluruh penyelam harus memasuki air dengan kelompok tekanan A atau terlepas semua gasnya.

 

Pengawasan:

Tingkat pengawasan tetap sama seperti yang disampaikan di standar dan prosedur umum.

 

Peralatan:

Tingkat pengawasan tetap sama seperti yang disampaikan di standar dan prosedur umum.

 

Kapal Penyelam:

Kapal penyelam harus tetap ditambatkan di posisi yang tetap, garis tambatan/atau tembakan ditandai dengan strobo di permukaan untuk menandakan lokasi kapal, tabung warna ditempatkan di kedalaman 5 meter untuk menandakan posisi untuk hentian keselamatan, tabung ketiga ditempatkan di kedalaman 10 meter. Seluruh awak kapal harus tetap ada di permukaan dan siaga saat ada penyelamyang muncul. Setiap kapal harus membawa perlengkapan yang dicantumkan di standar umum namun juga membawa panduan selam dan panduan selam yang sesuai untuk pencarian permukaan.

 

 

AKHIR DOKUMEN

 

Standar dan Prosedur Kebijakan Penyelaman 2019

Diperbaruhi terakhir: Maret 6, 2019